
Tesla akhirnya buka suara soal rencana menghadirkan CyberSUV, sebuah SUV listrik berbasis platform Cybertruck. Kabar ini datang langsung dari Kepala Desain Tesla, Franz von Holzhausen, lewat podcast Hot Pursuit Bloomberg.
Berdasarkan laporan Autoevolution, Rabu (23/9/2025), model ini disebut akan lebih kecil, praktis, namun tetap membawa DNA futuristis khas Cybertruck.
Bahasa desain kaku dan futuristik Cybertruck ternyata tidak berhenti pada model pikap. Tesla kini tengah mengadaptasinya ke dalam wujud SUV. Sebuah poster di studio desain Tesla yang sempat muncul di video resmi perusahaan memperlihatkan beberapa model SUV dengan garis bodi mirip Cybertruck. Isyarat ini kemudian dikonfirmasi langsung oleh Franz von Holzhausen.
Ia menyebutkan, CyberSUV akan menjadi SUV listrik dengan ukuran lebih ringkas. Kehadirannya ditujukan agar lebih pas dengan pasar global, terutama di Eropa dan China yang cenderung menyukai kendaraan kompak. Selain itu, Tesla juga mempertimbangkan Cybertruck versi lebih kecil yang disebut bisa berbagi platform serta teknologi inovatif yang sudah dikembangkan.
Berbagai rendering digital yang beredar turut menggambarkan wujud CyberSUV. Desainnya tetap menampilkan sisi tajam dan gagah khas Tesla Cybertruck, namun dengan proporsi yang lebih ramah untuk SUV keluarga. Meski belum resmi, gambar-gambar ini sukses membuat publik semakin penasaran.
Teknologi dan Performa Tesla CyberSUV
CyberSUV diyakini akan membawa langsung teknologi canggih yang lahir dari Cybertruck. Tesla mengembangkan sejumlah sistem dari nol, seperti kelistrikan 48 volt, jaringan komunikasi baru bernama Etherloop, hingga teknologi kemudi elektrik steer-by-wire. Semua ini membutuhkan investasi besar karena tidak ada mobil lain di dunia yang memakai sistem serupa.
Sayangnya, penjualan Cybertruck sendiri jauh di bawah ekspektasi. Dari target ambisius 250 ribu hingga 500 ribu unit per tahun, kenyataannya Tesla hanya menjual kurang dari 5.000 unit per bulan. Dengan kapasitas produksi 125 ribu unit per tahun, angka ini jelas belum cukup menutup biaya pengembangan.
Daripada membiarkan inovasi tersebut berhenti di Cybertruck, Tesla mencoba strategi baru. Melalui CyberSUV, perusahaan berharap teknologi mahal yang sudah diciptakan bisa menjangkau lebih banyak konsumen. “Kami sedang mengerjakan begitu banyak hal inovatif dan menyenangkan. Tunggu saja,” ujar Franz, memberi isyarat ada lebih banyak kejutan lain yang tengah disiapkan Tesla.
Harga dan Ketersediaan Masih Jadi Misteri
Untuk harga dan jadwal peluncuran, Tesla masih menutup rapat. Namun, pola Tesla sebelumnya biasanya meluncurkan produk baru di pasar Amerika lebih dulu sebelum merambah Eropa dan Asia. Bila CyberSUV benar terwujud, model ini bisa jadi “penyelamat” strategi Tesla setelah penjualan Cybertruck yang kurang memuaskan.
Elon Musk sebelumnya sempat percaya diri bahwa Cybertruck akan menjadi ikon baru Tesla. Bahkan backlog pemesanan sempat diklaim mencapai satu juta unit. Namun, realita berbeda: harga lebih mahal dari perkiraan serta performa yang tak sepenuhnya sesuai ekspektasi membuat banyak pemesan mundur.
CyberSUV bisa jadi jawaban untuk memulihkan kepercayaan konsumen. Dengan dimensi lebih praktis, desain futuristis, dan teknologi canggih bawaan Cybertruck, model baru ini diprediksi bakal lebih diterima pasar. Kini, publik tinggal menunggu pengumuman resmi Tesla soal kapan CyberSUV benar-benar meluncur.